Lebih dari Sekadar Kearifan Lokal, Budaya Pun Jadi Tujuan Wisata di Bali

logo ramageek

Qisthi Ramadhani / 26 November 2022

Mau wisata di Bali berbeda dengan biasanya? Coba masukkan rencana wisata budaya dalam daftar perjalanan Anda. Selain memiliki banyak pantai, Bali juga mempunyai berbagai festival dan upacara adat budaya yang biasa dijadikan tujuan wisata. Setidaknya, inilah lima wisata budaya dapat Anda saksikan ketika berkunjung ke Bali. Jangan lupa siapkan kamera dan catat setiap pengalaman yang Anda dapatkan di wisata budaya Bali.

Menyaksikan upacara adat Ngaben

Upacara ini sangat kompleks dan bermakna spiritual bagi masyarakat Bali. Upacara kematian terbesar ini tidak dapat Anda saksikan setiap saat. Jika beruntung, Anda dapat mengikuti seluruh rangkaian upacara yang bertujuan untuk mengembalikan lima elemen dasar yang membentuk alam baik pada diri manusia.

Mengintip pelaksanaan potong gigi

Wah potong gigi? Jangan heran, potong gigi di Bali ini bukan seperti makna harfiah yang dipotong giginya. Upacara ini dilaksanakan dengan mengikir gigi anak yang memasuki remaja. Biasanya dilaksanakan bersamaan dengan upacara ngaben atau pernikahan.

Menikmati pertunjukan tarian

Bali identik dengan tari berbunyi cak cak cak cak dan lirikan mata yang tajam. Untuk menikmati tarian indah ini, Anda dapat mengunjungi Pura Saren di Ubud dan Uluwatu. Biasanya di Pura Saren mengadakan pertunjukan tari legong, sedangkan tari kecak dipertunjukkan di Uluwatu.

Menonton pawai Ogoh-ogoh

Pawai ini dilaksanakan menjelang Hari Raya Nyepi. Sudah pasti dilaksanakan setiap tahun sekali. Pawai unik ini dimaksudkan untuk menghalau sifat buruk, unsur negatif, dan sifat jahat pada diri manusia. Dilaksanakan sore hari hingga malam, pawai ogoh-ogoh diramaikan dengan boneka raksasa dari kerangka bambu yang dilapisi kertas—dengan wajah yang buruk sebagai manifestasi unsur buruk dari manusia.

Melihat perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan

Perayaan ini dilaksanakan 6 bulan sekali. Upacara ini semacam sedekah bumi sebagai rasa syukur atas limpahan hasil bumi. Berbagai tradisi dapat Anda temukan ketika peryaaan ini berlangsung, seperti tapai ketan hijau untuk sesajen, hiasan penjor, lawar (nangka muda, pisang batu, daging babi/ayam, dan kacang panjang yang dipotong-potong), serta sajian nasi kuning.

Kini kawasan wisata menjadi semakin menarik karena Anda tidak hanya dapat bermain di pantai atau memilih-milih cinderamata di pasar seni, tetapi juga menikmati beragam budayanya yang khas. Nah, sebelum jalan-jalan ke Bali, jangan lupa bagikan artikel ini kepada sanak saudara, ya. Enjoy the journey!

Bagikan artikel ini ke